Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. :)
Hari ini, saya semakin rindu dengan Bulukumba. Ayoo bahas tentang kampungku.
Bulukumba sekarang heboh sama Bulukumba Night Party yang akan diadakan dalam beberapa hari. Semua berlomba untuk ikut serta, apalagi anak muda Bulukumba. Banyak faktor yang mendorong mereka, salah satunya, adu gengsi. Tidak mustahil bukan? Sebagai orang yang berpendidikan, kita maknai kembali acara Bulukumba Night Party.
Konsep dalam Bulukumba Night Party yang selama ini disebarkan :
- Adanya FDJ = Female Disk Joki
- Berlokasi di Stadion Mini Bulukumba
- Diiringi musik dari FDJ
- Mendapatkan Racepack berisi Glow Stick, T-Shirt, Glow Bracelet, Bando Glowing, Patch & Map, dan Glow Glasses.
- Lari Malam Hari dengan menggunakan UV Liquid.
- Adanya panggung atau area untuk melakukan party dance secara bersama sama.
- Pengunjung yang datang lebih banyak berpakaian seksi bagi yang cewek.
- Iringan music yang beraliran happy,dance,hip-hop yang di putar dari seorang Disk Joki atau DJ.
- Aroma dan bau alcohol sering tercium dari mulut para dugemers.
- Sering menjadi arena jual beli MIRAS SANTIKA.
Readers semua bisa nilai sendiri kan antara Bulukumba Night Party dan DUGEM? Event semacam ini bukan pertama kali diadakan di Indonesia terlebih dunia. Tapi ini kali pertamanya diadakan di Bulukumba, tanah adat, tempat lahir Ammatoa.
Event Night Run and Glow Party di Bali dan Surabaya.
Ilumi Run di Singapore, 2013
Ilumi Run yang memiliki konsep sama dengan Bulukumba Night run Party.
Kita bisa liat dari event yang pernah diadakan dengan konsep yang serupa. Dominan dengan konsep 'run' atau partynya sendiri? Anda bisa nilai sendiri kan?
Sangat miris ketika kita mengagungkan ke dunia bahwa Bulukumba memiliki tanah yang sakral, penuh mistik, dan tidak menerima modernisasi tetapi anak mudanya yang seharusnya mempertahankan adat tersebut asik dengan kegiatan yang bersifat hedonis, penuh kebebasan yang rawan free sex, narkoba dan penuh dengan sifat 'ngeclubbing'.
Bukannya menolak akan event ini, tapi konsepnya yang bertabrakan dengan norma dan asusila yang selama ini kita yakini. Tidak ada yang sok suci atau apalah, hanya berpegang ke prinsip Totoaku. Adat timur tetap harus dijunjungkan, bukan diinjak atas alasan modernisasi atau gaya hidup modern.
Selalu ada pro dan kontra dalam apapun yang kita lakukan. Sebagai salah satu pemuda Bulukumba yang peduli, saya bersifat kontra akan event ini karena tidak dapat memberikan dan menawarkan manfaat yang berarti bagi masyarakatnya. Diluar mencari keuntungan dari 'pihak-pihak' tertentu, yang ada hanya merugikan.

Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. (Al-Isra: 32).




saya suka tulisan ini... Mantap
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
Deletesiip. terima kasih untuk apresiasinya. :)
ReplyDelete